Apa itu Sebum? Efek Positif dan Negatif serta Kaitannya dengan Jerawat

Kalau kamu suka membaca artikel tentang jerawat pasti gak asing lagi dong dengan istilah sebum. Pernahkah bertanya-tanya dalam hati kecilmu : Apa itu Sebum? 

Sebum ini sering dicatut namanya dan dijadikan terdakwa atas kasus munculnya jerawat. Sebum yang menyumbat pori-pori kulit bersama dengan bakteri bisa menjadi penyebab jerawat muncul tanpa undangan (memang gak sopan ya yang namanya jerawat ini, datang tanpa diundang, diusir susahnya minta ampun haishh.. :s).

Jadi sebetulnya apa sih sebum itu?
Sebum adalah substansi (zat) yang dihasilkan oleh sebaceous gland (kelenjar minyak). Kelenjar minyak ini letaknya persis dibawah permukaan kulit kita guys and girls menempel pada folikel rambut. Coba lihat gambar penampakan berikut ini agar lebih jelas :


Fungsi Sebum : Memangnya ada? Ada lah..
Sebum bertekstur seperti minyak atau lilin yang fungsinya untuk melapisi permukaan kulit serta rambut agar tetap lembab dan terhidrasi dengan baik, tanpa adanya lapisan lilin ini dapat dipastikan kulit akan menjadi kering kerontang, pecah-pecah dan mudah iritasi. Kalau sudah iritasi biasanya akan timbul rasa perih dan gatal kemerahan. Bisa dibayangkan kan? Jika kulit kita di ibaratkan seperti mesin motor Valentino Rossi, maka sebum adalah pelumasnya.

Selain mencegah kulit kering, fungsi atau manfaat sebum lainnya yaitu melindungi kulit kita dari debu dan kotoran dengan cara membentuk suatu lapisan atau mantel. Dalam jumlah normal,lapisan ini bahkan mampu mencegah infeksi bakteri dan kuman. Ternyata sebum punya manfaat yang positif ya untuk kulit kita.

Masalah yang ditimbulkan oleh Sebum
Yang menjadi masalah adalah ketika sebum yang dihasilkan oleh kelenjar minyak tersebut jumlahnya terlalu banyak. Banyak sekali sampai wajah serasa menjadi kilang minyak pertamina. Sesuatu yang berlebihan biasanya memang berdampak kurang baik. Betul gak? Coba tanya pada Upin dan Ipin..

Sebum berlebihan yang melapisi kulit akan membuat kulit tampak berminyak, terutama terlihat pada bagian wajah yang disebut T-Zone (zona T) meliputi bagian dahi, hidung dan dagu. Hal ini disebabkan karena kelenjar minyak paling banyak ditemukan pada daerah-daerah T-Zone tersebut. Sebum berlebihan apabila bercampur dengan sel-sel kulit mati yang menumpuk serta debu dapat menyumbat pori-pori.


Gambar T-Zone / Zona T


Pori-pori yang tersumbat ini menyebabkan sirkulasi oksigen ke wajah menjadi terganggu, kondisi ini mendukung berkembang biaknya bakteri penyebab jerawat (P. acnes). Bakteri menyukai lingkungan yang minim akan oksigen. Terlebih sebum sendiri merupakan sumber makanan yang lezat bagi bakteri ini. Lingkungan hidup mendukung, sumber makanan tersedia. Apa mau dikata lagi, para bakteri tersebut pasti akan merasa berterima kasih yang sebesar-besarnya.

Nah begitulah hubungan antara sebum dan jerawat, memang tak seindah hubungan antara dua insan yang sedang dimabuk cinta (halah..:p).
Intinya : akumulasi sebum yang berlebihan pada kulit merupakan kondisi yang ideal untuk perkembangbiakkan bakteri penyebab jerawat. Jadi berasa seperti peternakan bakteri ya. Mending kalau bisa dijual, lah ini malah bikin dompet kering buat ngobatin jerawat. *arghhh gigit dompet*

Semoga dengan artikel yang sederhana ini mampu memberi sedikit pencerahan dan sudah tidak bingung lagi tentang apa itu sebum dan kaitannya dengan jerawat ya.

Kemudian faktor-faktor apa saja yang membuat produksi sebum di wajah berlebihan? Diantaranya : stress, makanan, hormon, genetik dan faktor lingkungan. Kita bahas di postingan selanjutnya ya. See you.

Artikel Terkait

Apa itu Sebum? Efek Positif dan Negatif serta Kaitannya dengan Jerawat
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email