Mengapa Cabai Pedas?

Di Indonesia, siapa yang tak kenal cabai alias cabe? Buah yang satu ini terkenal akan rasa pedasnya dan banyak digunakan sebagai bahan tambahan makanan. Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa cabai itu pedas? apa yang menyebabkan rasa pedas tersebut?

Cabai memiliki apa yang disebut dengan capcaisin, suatu zat aktif yang dapat merangsang kulit di area mulut dan lidah yang biasanya merasakan panas dan nyeri. Saat makan cabai, capcaisin berinteraksi dengan syaraf di mulut dengan bantuan air liur. Kemudian syaraf-syaraf kulit ini akan mengirim sinyal ke otak, dan otak menterjemahkan sinyal tersebut sebagai sensasi rasa terbakar serta membalas sinyal tersebut dengan menaikkan denyut jantung dan memicu sekresi keringat dari kulit.

Capcaisin banyak terdapat di bagian biji dan tulang tengahnya yang berwarna putih. Jadi ketika dua bagian ini dibuang, rasa pedasnya akan ikut hilang atau masih tersisa hanya sedikit saja. Sebenarnya, capcaisin merupakan alat perlindungan diri untuk menghindar agar tidak dimakan oleh manusia dan hewan. Diharapkan pemangsanya akan kapok karena rasa pedasnya. Tapi ironis, manusia justru ketagihan gara-gara sensasi panasnya. Bahkan beberapa orang akan kehilangan selera makan jika tidak ada cabainya.

Ada banyak jenis cabai seperti Jalapeno, Ghost chilli, Habanero, Cayenne, Tobasco, dll. Ghost chilli dari India merupakan salah satu cabai terpedas di dunia. Semakin pedas cabai, semakin banyak capcaisin di dalamnya. Makin banyak capcaisin artinya makin banyak phitokimia, yaitu antioksidan yang dibutuhkan tubuh manusia untuk memerangi radikal bebas. Cabai juga mengandung vitamin C dan vitamin A, khususnya pada cabe merah.


English Version :

In Indonesia, who does not know chilli? Chilli are very well-known for their hot taste and mainly used as food addictives. Have you ever wondered why chilli are hot? Or what makes chilli hot?

The answer for this question is capsaicin. They have what is being called capsaicin, an active compound in chilli peppers which stimulates skin area of the mouth and tongue that usually sense heat and pain. When we eat them, capsaicin interacts with skin nerves in the mouth with the help of saliva, then these skin nerves will send the signal to the brain. Brain translates this kind of signal as a burning sensation then reply it by increasing the heart beat frequency and trigger sweat secretion from the skin.

Capcaicin mostly found in the seed and rib of the chilli. So, when these two parts are thrown away, the chilli will lose its hot or maybe still hot but just a little. Actually, capsaicin is a self-defence tool to deter animals and human from eating them. If human eat them, it is expected that they will avoid them. But instead of avoiding them, this sense of burning is exactly the main reason why people keep on loving it and always looking for it. For some people, they even feel like they are loosing appetite and would not like to eat when the dishes are not spicy.

There are many types of chilli peppers like Jalapeno, Ghost chili, Habanero, Cayenne, Tabasco, etc. Indian Ghost chili is one of the hottest chili in the world. The hotter chilli is, the more capsaicin inside on it. The more capsaicin means the more phytochemical, an antioxidant needed by human body. As we have already known, antioxidant plays an important role to fight free radical. Chilli also has vitamin C and vitamin A, especially in red chilli.

Artikel Terkait

Mengapa Cabai Pedas?
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email